Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman yakni, Luhut Binsar Pandjaitan merespon terkait pernyataan Prabowo Subianto yang mengatakan bahwa anggaran dana untuk Tentara Nasional Indonesia (TNI) terlalu sedikit.
Mengenai pernyataan calon presiden nomor urut 02 tersebut, Luhut mengatakan bahwa pemerintah tak bisa begitu saja langsung menaikan anggaran pertahanan. Menurutnya, keseimbangan APBN bisa goyang bila menaikan tanpa perhitungan.
“Itu kan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Jadi enggak bisa dong main naikin aja, nanti goyang dong keseimbangan APBN kita,” ujar Luhut usai menghadiri debat Pilpres di di Hotel Sangri-La, Jakarta Pusat, Sabtu (30/3/2019) malam.

Lebih lanjut, Luhut menjelaskan kalau pemerintah telah meningkatkan anggaran pertahanan sekitar 1,5 pesen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Sehingga, ia pun menilai menaikan anggaran, terutama untuk pertahanan perlu dipertimbangkan secara matang.
“Seperti yang dibilang presiden tadi semuanya itu adalah perkiraan intelijen strategis, dari TNI, dan kami dulu membuat postur TNI itu berangkat dari perkiraan intelejen strategis,” ungkapnya.
Sekadar diketahui, Prabowo Subianto sempat menyebutkan bahwa dana pertahanan sebesar Rp107 tiriliun masih sedikit, sehingga mengakibatkan pertahanan di Indonesia kerap mengalami kerapuhan.
