Indonesia sampai saat ini masih mengimpor kelapa untuk kebutuhan industri. Menurut Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan), Bambang, mengatakan industri pengolahan di dalam negeri memang masih mengimpor kelapa untuk bahan baku.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) selama Januari-Juni 2016, impor Kelapa dari negara tetangga, yaitu Thailand dan Filipina. “Impor komoditas perkebunan secara umum ini pertanda baik. Artinya di dalam negeri ada upaya peningkatan nilai tambah dalam negeri, industri berkembangan sehingga kebutuhan bahan baku meningkat,” ucap Bambang
di kantor Kementan, Jakarta, Jumat (6/1/2017).
“Seperti produk tembakau juga ada impornya, tapi jenis-jenis tembakau yang tidak bisa dihasilkan di dalam negeri dengan aroma tertentu,” tambahnya. Dia melanjutkan, impor kelapa juga lantaran industri pengolahan kelapa saat ini terpusat di Jawa dan Sumatera. Sementara sentra kelapa lebih banyak berada di Timur Indonesia.
“Kelapa ini industri yang berkembang fokusnya di Jawa dan Sumatera, padahal kelapa di pulau-pulau lain, jadi belum semua potensi hasil kelapa bisa memenuhi pasokan industri di Indonesia, akhirnya cari peluang datangkan dari luar atau impor,” jelas Bambang.