LISBON – Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, menuduh Amerika Serikat (AS) mengejar “agenda tersembunyi” melalui ketelibatan militernya di Suriah. Hal itu dikatakan Lavrov saat mengunjungi Lisbon, Portugal.
Lavrov mengatakan berbeda dengan klaim AS bahwa mereka melakukan intervensi di Suriah untuk membantu dalam perang melawan kelompok Negara Islam (ISIS), tujuan sebenarnya adalah untuk menggulingkan pemerintah Suriah yang didukung oleh Moskow.
“Kecurigaan saya adalah bahwa AS memandang ISIS sebagai pembenaran untuk partisipasi militer mereka di Suriah,” kata Lavrov menggunakan akronim yang berbeda untuk IS.
“Dalam kontradiksi terhadap klaim mereka yang melenguh bahwa tugas utama mereka adalah pemberantasan terorisme di Suriah, mereka memiliki agenda tersembunyi lain,” cetus Lavrov seperti dikutip dari AP, Minggu (25/11/2018).
Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan AS menggunakan pangkalannya di al-Tanf Suriah untuk melatih para militan.
“Sebuah pangkalan militer besar dikerahkan di wilayah kedaulatan sebuah negara anggota PBB, di daerah strategis penting di perbatasan tiga negara Suriah, Irak dan Yordania, dekat rute itu, menghubungkan Baghdad dan Damaskus, yang, menurut banyak bukti, sedang mempersiapkan militan,” kata Zakharova.