Jakarta — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karanavian menilai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 memberikan dampak bagi perekonomian masyarakat di 270 daerah penyelanggara. Lapangan pekerja baru bakal terbuka bagi masyarakat setempat.
Tito memastikan tambahan anggaran pilkada akan disalurkan langsung ke komisi pemilihan uum (KPU) dan badan pengawas pemilu (Bawaslu) di daerah. Instansi penyelenggara pemilu dapat langsung menggunakannya untuk honor petugas pemilu, baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga desa.
“Nah hitung 340 ribu TPS (tempat pemungutan suara) lebih dikali sekurang-kurangnya 10 petugas, maka akan ada lapangan kerja sebanyak tiga juta lebih selama enam bulan,” kata Tito dalam konferensi pers di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin, 22 Juni 2020.
Tito meyakini daya beli masyarakat akan meningkat, terutama untuk yang bergabung sebagai petugas pemilu. Besar sedikit upah yang mereka terima akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
“Mereka gunakan sebagai konsumsi rumah tangga sehingga akhirnya ekonomi akan terstimulasi,” tutur eks Kapolri itu.
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berada di daerah penyelenggaran pilkada akan ikut terdampak. Pasalnya, 40 persen anggaran digunakan untuk membeli peralatan pilkada dan alat perlindungan diri bagi penyelnggara dan pemilih.