SURABAYA —- Warga Karangrejo Sawah Gang VII, Surabaya, memilih Lebaran di rumah dan tak terima tamu dahulu selama merayakan lebaran di tengah wabah Covid-19. Dengan itu, warga turut menerapkan imbauan pemerintah untuk social distancing atau menjaga jarak dan tetap berlebaran di rumah.
Secarik kertas bertuliskan “maaf kami lockdown” terpasang di pagar rumah-rumah warga sebagai penanda tidak menerima tamu saat lebaran karena khawatir risiko penularan virus corona atau Covid-19.
“Dapat imbauan, tidak menerima tamu. Lagi banyak virus corona. Daripada gak enak hati kalau ada orang datang kita tolak, jadi diwakilkan kertas ini,” kata Kasban, warga Karangrejo Sawah VII Surabaya, Minggu (24/5/2020).
Warga lain pun memilih patuh dengan imbauan untuk tidak mudik, lebaran di perantauan dan berjaga jarak dengan tidak menerima tamu. Abdullah (58) yang juga warga Karangrejo, memilih untuk tidak mudik ke Lamongan.
Bersama istri dan anak tunggalnya, mereka merayakan lebaran di Surabaya dan tidak menerima tamu di rumah.
“Tidak boleh mudik, jadi dari kemarin telepon video call keluarga di rumah (Lamongan). Setiap tahun pulang biasanya sebelum puasa Ramadhan. Tahun ini di Surabaya,” kata Abdullah.
Pedagang makanan di sekitar kampus Unesa ini mengaku takut risiko virus corona terutama di lingkungannya yang banyak usia senja.
“Tidak tahu siapa-siapa yang bawa (virus corona) daripada nanti sakit, tidak mudik dulu,” tutup Abdullah.