Kebiasaan Jokowi yang mulai gencar mendekatkan diri dengan generasi milenial disambut positif banyak kalangan. Pendekatan seperti dengan touring motor hingga aktif di media sosial membuat masyarakat merasa tenang memiliki pemimpin seperti Joko Widodo.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Adi Prayitno. Menurutnya, Jokowi mengusung model politik baru yang mendobrak kebiasaan politik pemimpin terdahulu. Hal itulah yang membuat Jokowi bisa diterima dan akhirnya terpilih di Pemilu 2014 lalu.
“Terpilihnya Jokowi jadi presiden karena rakyat mau ada sosok baru dalam kepemimpinan nasional,” tukas Adi yang juga menjabat Direktur Eksekutif Paramater Politik Indonesia, kepada Okezone, Selasa (13/11/2010).
Adi juga menambahkan bahwa kebiasaan Jokowi mendekati kaum milenial diikuti dengan ketertarikan dia dengan partai-partai yang memiliki basis anak-anak muda.
Terbaru, Joko Widodo (Jokowi) menyebut jika Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadi ‘Unicorn’ dalam dunia politik Indonesia. Pernyataan itu didasari atas keberhasilan partai baru tersebut yang dianggap mampu memberi pembeda (diferensiasi) dalam menggaet simpati generasi muda.
Istilah Unicorn politik dilemparkan Jokowi saat memberikan sambutan pada acara perayaan ulang tahun ke-4 PSI di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Pagedangan, Tangerang, Minggu 11 November 2018 malam.
Adi Prayitno menilai, partai yang dinahkodai Grace Natalie itu bisa menjadi ‘role model’ dalam memantik kalangan muda milenial untuk terjun ke gelanggang politik.
Menurutnya, PSI bisa dikatakan sebagai salah satu partai yang komitmen politiknya ingin memberdayakan anak muda. Tentu dengan begitu, jelas Adi, ini adalah angin segar sekaligus tantangan pembuktian diri bagi partai yang kerap memanggil kadernya dengan sebutan Bro and Sis.
“Itu tak berlebihan kiranya jika Jokowi memuji PSI sebagai unicorn politik anak muda,” kata Adi.