• Latest
  • Trending
Antiklimaks Demonstrasi Jelang Pelantikan Jokowi

Antiklimaks Demonstrasi Jelang Pelantikan Jokowi

October 19, 2019
Gibran ke Solo-1, Komitmen Tingkat Tinggi Mega-Jokowi

Gibran ke Solo-1, Komitmen Tingkat Tinggi Mega-Jokowi

November 1, 2019
Partai Hanura Tancap Gas Tentukan Langkah Politik 2024: Kita Mulai Dari Nol

Partai Hanura Tancap Gas Tentukan Langkah Politik 2024: Kita Mulai Dari Nol

November 1, 2019
Usai Bertemu PKS, Paloh Buka Kemungkinan NasDem Kritik Jokowi

Usai Bertemu PKS, Paloh Buka Kemungkinan NasDem Kritik Jokowi

November 1, 2019
Politikus PDIP: Radikalisme Itu Ada, Bukan Alat Politik

Politikus PDIP: Radikalisme Itu Ada, Bukan Alat Politik

October 31, 2019
Surya Paloh Akan ke Kantor PKS Bahas Mitra Kritis Pemerintah

Surya Paloh Akan ke Kantor PKS Bahas Mitra Kritis Pemerintah

October 31, 2019
Catat! Prabowo Pastikan Tak Sepeserpun Ambil Gaji Menhan

Catat! Prabowo Pastikan Tak Sepeserpun Ambil Gaji Menhan

October 31, 2019
Gibran Maju Pilwalkot Solo, PKS: Akan Sangat Baik Mulai dari Bawah

Gibran Maju Pilwalkot Solo, PKS: Akan Sangat Baik Mulai dari Bawah

October 31, 2019
Soal Jeweran, PSI Minta Amien Rais Tak Asal Bunyi

Soal Jeweran, PSI Minta Amien Rais Tak Asal Bunyi

October 31, 2019
Prabowo Tak Akan Ambil Gaji Menteri Pertahanan

Prabowo Tak Akan Ambil Gaji Menteri Pertahanan

October 31, 2019
PDIP Tak Ambil Pusing dengan Perhitungan Amien Rais ke Jokowi

PDIP Tak Ambil Pusing dengan Perhitungan Amien Rais ke Jokowi

October 31, 2019
Usai Bertemu PKS, Akankah NasDem Kerja Sama Politik ke Partai Lain?

Usai Bertemu PKS, Akankah NasDem Kerja Sama Politik ke Partai Lain?

October 31, 2019
Kuasa Hukum Rizieq Ucapkan Terima Kasih ke Wasekjen PBNU

Kuasa Hukum Rizieq Ucapkan Terima Kasih ke Wasekjen PBNU

October 31, 2019
Thursday, December 12, 2019
Rasuk News
No Result
View All Result
  • Home
  • Indonesia
    • Politik
    • Diplomasi & Pertahanan
    • Ekonomi
    • Daerah
    • Lingkungan
  • Asia
    • Australia
    • Cina
    • India
    • Semenanjung Korea
    • Asia Selatan
    • ASEAN
  • Dunia
    • Eropa
    • Komentar
    • Amerika Utara
    • Amerika Selatan
    • Afrika
    • Timur Tengah
    • ISIS
    • Keamanan Nasional & Pertahanan
  • Editorial
    • Blog
    • Polling
    • Penjelasan Indonesia
    • Opini
  • Bisnis
    • Perusahaan
    • Pasar
    • Properti
    • Investasi
    • Ekonomi Global
    • Ekonomi Indonesia
    • Pasar Saham
    • Bursa Efek Jakarta
  • Teknologi
    • Tekhnologi Terkini
    • Inovasi & Permainan
    • Gaming
    • Pengetahuan & Penelitian
    • E-Commerce
    • Social Media
    • Keamanan Dunia Maya
  • Gaya Hidup
    • Fesyen & Kemewahan
    • Travel & Rekreasi
    • Mobil, Sepeda & Mainan
    • Keluarga
    • Makanan, Minuman & Dining
    • Kesehatan & Kecantikan
    • Travel
    • NBA
  • Lain-Lain
    • Hiburan
      • Buku & Literatur
      • Musik
      • Film & TV
      • Seni & Hiburan
      • E-books & Audiobooks
      • Desain & Arsitektur
      • Fesyen
    • Olah Raga
      • Golf
      • Balap
      • Bola
      • Olimpik Rio 2016
      • Tenis
      • Tinju
      • Ragbi
      • NBA & Basket
    • Kegiatan
      • Laporan Cerita Khusus
      • Makanan & Minuman
      • Travel
      • Fesyen
      • Buku
      • Hiburan
      • Musik
  • Home
  • Indonesia
    • Politik
    • Diplomasi & Pertahanan
    • Ekonomi
    • Daerah
    • Lingkungan
  • Asia
    • Australia
    • Cina
    • India
    • Semenanjung Korea
    • Asia Selatan
    • ASEAN
  • Dunia
    • Eropa
    • Komentar
    • Amerika Utara
    • Amerika Selatan
    • Afrika
    • Timur Tengah
    • ISIS
    • Keamanan Nasional & Pertahanan
  • Editorial
    • Blog
    • Polling
    • Penjelasan Indonesia
    • Opini
  • Bisnis
    • Perusahaan
    • Pasar
    • Properti
    • Investasi
    • Ekonomi Global
    • Ekonomi Indonesia
    • Pasar Saham
    • Bursa Efek Jakarta
  • Teknologi
    • Tekhnologi Terkini
    • Inovasi & Permainan
    • Gaming
    • Pengetahuan & Penelitian
    • E-Commerce
    • Social Media
    • Keamanan Dunia Maya
  • Gaya Hidup
    • Fesyen & Kemewahan
    • Travel & Rekreasi
    • Mobil, Sepeda & Mainan
    • Keluarga
    • Makanan, Minuman & Dining
    • Kesehatan & Kecantikan
    • Travel
    • NBA
  • Lain-Lain
    • Hiburan
      • Buku & Literatur
      • Musik
      • Film & TV
      • Seni & Hiburan
      • E-books & Audiobooks
      • Desain & Arsitektur
      • Fesyen
    • Olah Raga
      • Golf
      • Balap
      • Bola
      • Olimpik Rio 2016
      • Tenis
      • Tinju
      • Ragbi
      • NBA & Basket
    • Kegiatan
      • Laporan Cerita Khusus
      • Makanan & Minuman
      • Travel
      • Fesyen
      • Buku
      • Hiburan
      • Musik
No Result
View All Result
Rasuk News
No Result
View All Result

Antiklimaks Demonstrasi Jelang Pelantikan Jokowi

October 19, 2019
in Featured, Indonesia, News, Politik
0
Home Featured
Post Views: 4

 

Gelombang protes mahasiswa dan koalisi masyarakat sipil di berbagai daerah tampak mengendur jelang pelantikan Jokowi-Ma’ruf sebagai presiden dan wakil presiden. Tindakan represif aparat hingga ancaman sanksi dari pihak kampus dinilai meredam gerakan.

Sejak dimulai pada 23 September lalu hingga sepekan kemudian, jumlah massanya menurun. Sekalipun desakan mereka tak berubah: tujuh tuntutan salah satunya yang kencang adalah menggugat sejumlah legislasi bermasalah termasuk revisi Undang-Undang KPK.

Salah satu peserta aksi menyampaikan keengganan melanjutkan aksi karena dipengaruhi tindakan represif aparat. Belum lagi, rasa was-was yang diciptakan pihak kampus lewat larangan demonstrasi dan ancaman sanksi.

RelatedPosts

Usai Bertemu PKS, Paloh Buka Kemungkinan NasDem Kritik Jokowi

PDIP Tak Ambil Pusing dengan Perhitungan Amien Rais ke Jokowi

Menanti Terobosan Kapolri Baru

Amien Rais ‘Puasa’ Kritisi Jokowi

Belum Lama Dilantik, Menteri Jokowi Sudah Disentil Ketua MPR

“Ini menjadi serangan psikologis dan jadi ketakutan sehingga meredam gerakan mahasiswa,” kata mahasiswa Universitas Esa Unggul Yehezkiel Pangellah.

Mahasiswa Universitas Indonesia, Rozy Brilian masih terbayang tindak kekerasan yang dialami kawan-kawannya.

“Posko-posko medis di sekitaran Senayan itu ditembaki dengan gas air mata. Kawan-kawan kami yang sedang di masjid ditangkapi. Kemudian di atas jam 22.00 WIB itu yang sedang ada di mal, di-sweeping dan ditangkapi juga,” kata Rozy, pengurus BEM UI, saat menceritakan ulang kejadian kepada Komisioner Komnas HAM Hairansyah.

Rozy menyaksikan langsung kekerasan aparat di lapangan. Bayangan itu membekas sampai memunculkan ketakutan.

“Pada 24 September kami mendapatkan represifitas yang luar biasa, sehingga ketika tanggal 30 [September] kami mau turun bersama masyarakat sipil dan buruh, mahasiswa jadi takut,” ujar Rozy.

Seusai rangkaian aksi, data korban berserakan. Jumlahnya tak pernah jelas. Pihak kepolisian dan koalisi masyarakat sipil menyebut ada ratusan korban luka, puluhan orang ditangkap dan sedikitnya lima demonstran meninggal.

Sementara Tim Advokasi untuk Demokrasi hingga 3 Oktober menerima 390 pengaduan orang hilang setelah demonstrasi.

Antiklimaks Demonstrasi Jelang Pelantikan Jokowi
Aparat kepolisian menembakkan gas air mata saat demonstrasi mahasiswa di Gedung DPR, Jakarta, Senin (30/9). (CNN Indonesia/Safir Makki)

Penurunan eskalasi massa menurut Asfinawati selaku anggota Aliansi Masyarakat untuk Keadilan Demokrasi, tak lepas dari upaya pembatasan pelbagai pihak.

“Karena ada penghambatan aksi. Bentuknya di antaranya razia di kereta, penangkapan yang tidak perlu–seperti ditangkap saat mau pulang, intimidasi dari kampus,” papar Asfinawati kepada CNNIndonesia.com pada Selasa (15/10) malam.

“Ada juga yang lebih tersamar, dosen diminta buat kuis atau tes pada tanggal aksi,” tambahnya.

Ancaman sanksi terhadap mahasiswa juga dicatat AMAR Law Firm and Public Interest. Sebanyak 37 perguruan tinggi mengancam akan memberi sanksi mahasiswa yang ikut demonstrasi.

Alternatif Selain Aksi

Pengamat politik dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Sirojudin Abbas memandang yang terjadi saat ini bukan sekadar penurunan eskalasi massa aksi. Menurut dia, kondisi ini menggambarkan penyesuaian gerakan mahasiswa dan masyarakat sipil terhadap kondisi politik nasional.

“Saya kira tidak melemah. Tetapi mereka masih menganalisa perkembangan dan memberi kesempatan Presiden untuk menciptakan keseimbangan baru. Sebab Presiden sedang menimbang tuntutan mereka soal Perppu KPK yang didukung tokoh-tokoh nasional,” ujarnya saat dihubungi CNNIndonesia.com.

Ia mencatat, gerakan mahasiswa pada September ini merupakan yang terbesar setelah 1998. Menurut Sirojudin, gerakan ini muncul sebagai reaksi alamiah masyarakat untuk melawan dan melindungi diri dari kelompok elite.

“Jika dirasa dominasi elite atau politik masih terlalu besar dan tidak memberi ruang partisipasi publik, counter movement dalam bentuk gerakan mahasiswa itu masih berpotensi muncul kembali,” kata Sirojudin.

Aksi memang mereda namun protes masih ditunjukkan dengan jalan lain.

Massa aksi yang semula turun ke jalan, sejak awal Oktober mulai mengadakan diskusi diselingi pertunjukan musik bertajuk “Mendesak tapi Santuy” #ReformasiDikorupsi.

Acara itu lebih cair, diselingi penampilan musisi yang berani menyuarakan perlawanan yang sama. Kegiatan serupa pekan ini kembali dihadirkan: “Mendesak tapi Santuy Jilid II”.

Sirojudin meyakini gelombang protes masih mungkin berlanjut selama masyarakat sipil juga mahasiswa merasa terancam oleh kelompok elite.

“Jika Presiden terlihat terlalu tunduk pada tekanan elite, khususnya DPR, untuk tidak mengubah UU KPK yang baru, gerakan itu akan muncul kembali. Mungkin tidak dalam periode menjelang pelantikan. Tapi tidak menutup kemungkinan setelahnya,” kata dia.

Antiklimaks Demonstrasi Jelang Pelantikan Jokowi
Joko Widodo akan dilantik kembali sebagai presiden pada 20 Oktober 2019. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Jelang pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober, polisi menerapkan kebijakan larangan demonstrasi. Polisi mengklaim memiliki diskresi meski Presiden Joko Widodo tidak melarang unjuk rasa.

Sirojuddin memandang pelarangan ini sekadar upaya pengendalian keamanan. Tapi jika kebijakan ini diterapkan berkepanjangan maka berpotensi membungkam aspirasi.

“Ini lebih karena alasan antisipasi gangguan keamanan. Terutama setelah beberapa sel teroris dan peristiwa penusukan Pak Wiranto. Periode ini sangat rentan dan berisiko tinggi. Jika mereka menumpang gerakan mahasiswa, maka masalahnya akan jadi lebih rumit,” katanya.

Menurutnya, penyampaian aspirasi bisa dilakukan setelah 20 Oktober. Momen setelah pelantikan dianggap tetap relevan karena presidennya masih sama.

“Justru setelah tanggal 20 dan setelah kabinet diumumkan, Presiden akan punya waktu lebih baik memikirkan dan menyiapkan langkah-langkah untuk merevisi UU KPK baru dan membahas lebih mendalam sejumlah RUU kontroversial, seperti KUHP, perburuhan dan pertanahan,” kata Sirojuddin.

Sementara itu, Asfinawati menilai langkah polisi melarang demonstrasi hingga pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober mendatang sudah berlebihan, selain menerabas konstitusi.

“Ketakutan berlebihan ini, iya. Tapi bisa dibaca juga sebagai kontrol yang sangat ketat. Menyampaikan pendapat di depan umum itu hak konstitusional yang dijamin Undang-Undang,” kata advokat HAM tersebut.

Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) ini memastikan akan tetap menyuarakan tuntutan termasuk soal pembatalan hasil revisi UU KPK. Namun Koalisi Masyarakat Sipil belum membahas rencana aksi dalam waktu dekat.

“Penghambatan aksi itu soal teknis saja. Pelakunya pasti mau memperlemah konsolidasi agar tuntutan tidak goal. Tapi jangan salah, sejarah menunjukkan orang yang ditekan akan memiliki rasa solidaritas,” ujar Asfinawati.

Source :

CNN Indonesia

Tags: Antiklimaks DemonstrasiJokowijokowi-ma'rufPelantikan

Related Posts

Gibran ke Solo-1, Komitmen Tingkat Tinggi Mega-Jokowi
Editorial

Gibran ke Solo-1, Komitmen Tingkat Tinggi Mega-Jokowi

November 1, 2019
Partai Hanura Tancap Gas Tentukan Langkah Politik 2024: Kita Mulai Dari Nol
Featured

Partai Hanura Tancap Gas Tentukan Langkah Politik 2024: Kita Mulai Dari Nol

November 1, 2019
Usai Bertemu PKS, Paloh Buka Kemungkinan NasDem Kritik Jokowi
Featured

Usai Bertemu PKS, Paloh Buka Kemungkinan NasDem Kritik Jokowi

November 1, 2019
Politikus PDIP: Radikalisme Itu Ada, Bukan Alat Politik
Featured

Politikus PDIP: Radikalisme Itu Ada, Bukan Alat Politik

October 31, 2019
Surya Paloh Akan ke Kantor PKS Bahas Mitra Kritis Pemerintah
Asia

Surya Paloh Akan ke Kantor PKS Bahas Mitra Kritis Pemerintah

October 31, 2019
Next Post
Jelang Pelantikan, Jokowi Temui Ketum Parpol Pendukung

Jelang Pelantikan, Jokowi Temui Ketum Parpol Pendukung

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate

Popular Post

Gibran ke Solo-1, Komitmen Tingkat Tinggi Mega-Jokowi
Editorial

Gibran ke Solo-1, Komitmen Tingkat Tinggi Mega-Jokowi

November 1, 2019
0

  Rekomendasi pencalonan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, sebagai Wali Kota Solo disebut akan menjadi keputusan...

Read more
10 Foto cantiknya Nilam Sukma, gadis pembawa Sang Saka Merah Putih

10 Foto cantiknya Nilam Sukma, gadis pembawa Sang Saka Merah Putih

August 18, 2016
Masyarakat Korban Karhutla Ramai-ramai Tolak SP3

Masyarakat Korban Karhutla Ramai-ramai Tolak SP3

August 18, 2016
Kasus Arcandra bikin orang pintar malas balik ke Indonesia

Kasus Arcandra bikin orang pintar malas balik ke Indonesia

August 19, 2016
16 Tempat Wisata Terbaik di Madiun Jawa Timur

16 Tempat Wisata Terbaik di Madiun Jawa Timur

August 19, 2016
  • About Us
  • Terms and Conditions
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Creative Commons
  • Contact Us

Topics

Follow Us

About Us

Rasuk.news is part of Rasuk News Media Group LLC, which delivers daily news around the globe.

© 2011 Rasuk News

No Result
View All Result
  • Home
  • Indonesia
    • Politik
    • Diplomasi & Pertahanan
    • Ekonomi
    • Daerah
    • Lingkungan
  • Asia
    • Australia
    • Cina
    • India
    • Semenanjung Korea
    • Asia Selatan
    • ASEAN
  • Dunia
    • Eropa
    • Komentar
    • Amerika Utara
    • Amerika Selatan
    • Afrika
    • Timur Tengah
    • ISIS
    • Keamanan Nasional & Pertahanan
  • Editorial
    • Blog
    • Polling
    • Penjelasan Indonesia
    • Opini
  • Bisnis
    • Perusahaan
    • Pasar
    • Properti
    • Investasi
    • Ekonomi Global
    • Ekonomi Indonesia
    • Pasar Saham
    • Bursa Efek Jakarta
  • Teknologi
    • Tekhnologi Terkini
    • Inovasi & Permainan
    • Gaming
    • Pengetahuan & Penelitian
    • E-Commerce
    • Social Media
    • Keamanan Dunia Maya
  • Gaya Hidup
    • Fesyen & Kemewahan
    • Travel & Rekreasi
    • Mobil, Sepeda & Mainan
    • Keluarga
    • Makanan, Minuman & Dining
    • Kesehatan & Kecantikan
    • Travel
    • NBA
  • Lain-Lain
    • Hiburan
      • Buku & Literatur
      • Musik
      • Film & TV
      • Seni & Hiburan
      • E-books & Audiobooks
      • Desain & Arsitektur
      • Fesyen
    • Olah Raga
      • Golf
      • Balap
      • Bola
      • Olimpik Rio 2016
      • Tenis
      • Tinju
      • Ragbi
      • NBA & Basket
    • Kegiatan
      • Laporan Cerita Khusus
      • Makanan & Minuman
      • Travel
      • Fesyen
      • Buku
      • Hiburan
      • Musik

© 2011 Rasuk News